BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi
diri dan penerimaan diri adalah sebagian cara untuk membangun diri yang baik.
Dalam komunikasi diri atau secara ringkasnya berkomunikasi, merupakan keharusan
bagi manusia. Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki,
pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang
paling penting dan berguna. Melalui
komunikasi diri, kita berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri,
mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan
yang akan diambil dan menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada
orang lain. Melalui komunikasi antar pribadi kita berinteraksi dengan orang
lain, mengenal mereka dan diri kita sendiri, dan mengungkapkan diri sendiri
kepada orang lain. Sehingga kita akan mendapatkan umpan balik dari orang lain.
Dalam penerimaan diri kita akan belajar menerima kekurangan maupun kelebihan
yang kita miliki, menerima akan hidup yang telah lalu maupun yang aka kita
jalani, seraya mengucap syukur akan diri kita sendiri.
Komunikasi diri sangat penting bagi diri kita untuk menjalani suatu
kehidupan, Komunikasi juga akan membawa diri untuk menciptakan kebahagiaan
hidup manusia. Dalam hal ini komunikasi diri akan membantu kita mengembangkan
intelektual dan sosial kita, jati diri kita akan terbentuk melauli komunikasi,
kita dapat lebih memahami realitas di sekeliling kita yang dapat kita
bandingkan dengan kesan maupun anggapan orang lain tentang realitas yang sama,
kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain juga menentukan
sebagian besar kesehatan mental kita. Dalam komunikasi kita juga membutuhkan
pengakuan berupa tanggapan dari orang lain tentang diri kita yang sebenarnya
seperti apa.
A. Penerimaan
diri ( self aceptance )
Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri yang berupa dapat menerima keadaan dirinya secara tenang dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta
memiliki kesadaran dan penerimaan penuh terhadap siapa dan apa diri mereka, dapat menghargai diri sendiri dan
menghargai orang lain, serta menerima keadaan emosionalanya
(depresi, marah, takut, cemas, dan lain-lain) tanpa mengganggu orang lain.
Sehingga
sikap kita memandang diri sendiri sebagaimana adanya dan
mempermalukan
diri kita secara baik disertai rasa syukur, senang dan bangga
sambil
terus mengusahakan kemajuan.
1.
Dari mana munculnya sikap menerima itu?
2.
Mengapa kita harus menerima?
3.
Sampai seberapa jauh seseorang harus menerima?
Menerima diri sendiri memerlukan kesadaran dan
kemauan melihat fakta-fakta (kenyataan) yang ada pada diri kita, baik secara
jasmaniah maupun rohaniah, menyangkut berbagai kekurangan dan ketidaksempurnaan
yang ada, menerimanya secara total tanpa adanya kekecewaan. Pernyataan ini
bukan berarti sikap menerima diri apa adanya tanpa kemauanuntuk melakukan
perubahan atau perbaikan, yaitu pasif dan pasrah menerima nasib tanpa adanya
ikhtiar. Yang dimaksud adalah menerima diri harus dianggap sebagai suatu
prakondisi menuju perubahan demi kebaikan lebih lanjut yang berangkat dari
potensi yang telah ada pada diri kita masing-masing.
Penerimaan dapat digunakan dibanyak aspek, seperti
penerimaan akan diri,kenyataan hidup, keluarga, dan sebagainya.Akan tetapi hal
yang paling mendasar dari semua itu adalah penerimaan kita akan diri kita
sendiri karena hal tersebut dengan adanya tersebut sangat mempengaruhi
penerimaan kitadalam kehidupan di segala aspek, kita dat melakukan perubahan didalam
diri kita dan kehidupa kita. Bagaimana kita dapat mengubah sesuatu jika kita
masih menyangkal bahwa hal tersebut ada dan pernah terjadi?
Menerima
diri harus dianggap sebagai suatu prakondisi menuju perubahan demi kebaikan
lebih lanjut yang berangkat dari potensi yang telah ada pada diri kita massing-masing. Penerimaan dapat
digunakan dibanyak aspek, seperti penerimaan akan diri, kenyataan hidup, keluarga, dan sebagainya. Akan tetapi hal yang
paling mendasar dari semua itu adalah penerimaan kita akan diri kita sendiri, karena dengan adanya hal tersebut sangat
mempengaruhi penerimaan kita dalam
kehidupan di segala aspek.
“Bagaimanapun kondisinya, kehidupan
manusia tidak berbeda. Masing-masing memiliki tugas kehidupan untuk
menciptakan kebermaknaan hidupnya.”
Ciri-ciri individu dengan penerimaan diri :
a.
Memiliki
penghargaan yang realistis terhadap kelebihan-kelebihan dirinya
b.
Memiliki
keyakinan akan standar-standar dan prinsip-prinsip dirinya tanpa harus
diperbudak oleh opini individu-individu lain,
c.
Memiliki
kemampuan untuk memandang dirinya secara realistis tanpa harus menjadi malu
akan keadaannya
d.
Mengenali
kelebihan-kelebihan dirinya dan bebas memanfaatkannya dan mengenali
kelemahan-kelemahan dirinya tanpa harus menyalahkan diri.
e.
Memiliki
spontanitas dan rasa tanggung jawab dalam diri
f.
Menerima
potensi dirinya tanpa menyalahkan dirinya atas kondisi-kondisi yang berada di
luar kontrol mereka
g.
Tidak
melihat diri mereka sebagai individu yang harus dikuasai rasa marah atau takut
atau menjadi tidak berarti karena keinginan-keinginannya tapi dirinya bebas
dari ketakutan untuk berbuat kesalahan
h.
Merasa
memiliki hak untuk memiliki ide-ide dan keinginan-keinginan serta
harapan-harapan tertentu
i.
Tidak
merasa iri akan kepuasan-kepuasan yang belum mereka raih.
Komponen penerimaan
diri :
a.
Memiliki
keyakinan akan kemampuan dirinya dalam menjalani kehidupan
b.
Menganggap
dirinya berharga sebagai seorang manusia yang sederajat dengan individu lain dan menempatkan dirinya sebagaimana
manusia yang lain sehingga individu lain dapat menerima dirinya
c.
Menyadari
dan tidak merasa malu akan keadaan dirinya
d.
Bertanggung
jawab atas segala perbuatannya, menerima
pujian atau celaan atas
dirinya secara objektif, mempercayai prinsip-prinsip atau standar-standar hidup
tanpa harus diperbudak oleh opini
orang lain
e.
Tidak
mengingkari atau merasa bersalah atas dorongan-dorongan dan emosi-emosi yang ada pada dirinya.
Penerimaan
diri dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan dukungan sosial. Penerimaan diri
akan semakin baik apabila ada dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini
dikarenakan individu yang mendapat dukungan sosial akan mendapat perlakuan yang
baik dan menyenangkan.
Selain itu, juga dikatakan bahwa faktor pendidikan juga
mempengaruhi penerimaan diri dimana individu yang memiliki pendidikan lebih
tinggi akan memiliki tingkat kesadaran dan rasa menerima dirinya yang lebih
tinggi.
B. Self
comunication ( komunikasi diri )
Dari semua
pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki, pengetahuan dan keterampilan
yang menyangkut komunikasi termasuk di antara yang paling penting dan berguna. Melalui komunikasi intrapribadi kita
berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri
tentang ini dan itu, mempertimbangkan keputusan-keputusan yang akan diambil dan
menyiapkan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada orang lain.
Komunikasi intrapribadi atau komunikasi
diri adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri.
Komunikasi intrapribadi merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri
dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapribadi dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.
Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti
persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya
komunikasi intrapribadi oleh komunikator.
Aktivitas
dari komunikasi intrapribadi yang biasa kita lakukan sehari-hari dalam upaya
memahami diri kita misalnya berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan
meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak
bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
Pemahaman
diri pribadi ini akan terus berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang
terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri
kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita
membangun pemahaman diri pribadi ini.
Komunikasi
diri adalah proses
mengarahkan pikiran bawah sadar kita.
Kita tahu bahwa kita berkomunikasi secara efektif pada diri ketika tindakan kita bergerak dan membawa kita lebih
dekat kepada hasil yang kita
inginkan.
Komunikasi
intrapersonal dapat mencakup:
1.
Melamun
2.
Nokturnal bermimpi , bermimipi
jelas
3.
Berbicara keras (berbicara
pada diri sendiri), membaca dengan suara keras, mengulangi apa yang kita
dengar, membaca atau mendengar dapat meningkatkan konsentrasi dan retensi. Hal
ini dianggap normal, dan sejauh mana hal ini terjadi bervariasi dari orang ke
orang. Saat harus ada perhatian adalah ketika berbicara dengan diri sendiri terjadi di luar situasi sosial
dapat diterima.
4.
Menulis
pikiran atau pengamatan.
Kegiatan tambahan, di
atas pemikiran, menulis dan membaca kembali lagi dapat meningkatkan pemahaman
diri Menyalin teks untuk membantu menghafal juga jatuh dalam kategori ini.
5.
Membuat gerakan sambil
berpikir. Aktivitas tambahan, di atas
pemikiran, gerakan tubuh, dapat
meningkatkan konsentrasi, membantu dalam pemecahan masalah, dan membantu
memori.
6.
Menafsirkan peta, teks,
tanda dan symbol (menurut karl weick)
7.
Menginterpretasikan komunikasi non-verbal (lihat Albert Mehrabian
) misalnya gerakan, kontak mata.
8.
Komunikasi antara
bagian-bagian tubuh, misalnya "Perut saya bilang sudah waktunya makan
siang."
Prinsip-prinsip komunikasi diri adalah:
1.
Ada
dua dimensi untuk diri-komunikasi: fisik dan mental.
2.
Bila Anda benar-benar
percaya pada kekuatan pikiran bawah sadar Anda, Anda tidak akan ragu-ragu
menggunakan teknik bandwidth tinggi diri komunikasi sehari-hari.
3.
Berikan diri Anda
alasan untuk menggunakan kapasitas mental belum tersentuh dari bawah sadar Anda.
4.
Pikiran Anda tidak
dapat fokus pada kebalikan dari ide.
5.
Bawah sadar Anda terus
proses atau "mengeram" masalah bahkan ketika Anda tidak secara sadar
berpikir tentang mereka.
6.
Efektivitas komunikasi
Anda sendiri-berkurang sejauh itu bertentangan dengan keyakinan yang ada
pola-pola perilaku atau bahwa pikiran bawah sadar Anda yakin bahwa yang penting
bagi Anda. arah yang diinginkan Anda harus pribadi ekologi.
7.
Sebuah gambaran di
pikiran Anda bernilai seribu kata juga.
Beberapa metode
komunikasi diri jauh lebih efektif daripada yang lain. Setelah meninjau prinsip-prinsip
dasar yang terlibat berikut
akan dijelaskan:
1.
Visualisasi - Empat
latihan disajikan untuk mengembangkan imajinasi Anda (snapshot mental,
submodality, menggambar, dan visualisasi sepuluh menit) untuk membantu Anda
mengembangkan keterampilan ini.
2.
Menggunakan metafora
untuk berkomunikasi berarti baik kepada orang lain dan kepada pikiran bawah
sadar Anda pada bandwidth yang lebih tinggi.
3.
Kendali fisiologi
afirmasi yang melibatkan berpikir tentang hasil yang Anda inginkan pada
saat-saat ketika Anda telah mengembangkan fisiologi kuat.
4.
Mempekerjakan gelombang
alfa otak dengan berpikir tentang hasil yang Anda inginkan dalam keadaan
kewaspadaan santai
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar